EUPHORBIA
PENDAHULUAN
Euphorbia
berasal dari Madagaskar dan menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia.
Euphorbia berasal dari nama Euphorbus,
seorang dokter dari Mauritania, Afrika Utara. Beberapa spesies asli tanaman
asli daerah itu antara lain Euphorbia characiass
subsp. Wulfenii dari Portugal, Euphorbia
griffithi dari Himalaya dan Euphorbia
marginata dari Amerika Utara.
Di
Indonesia, Euphorbia mempunyai daun
dan bunga ukuran kecil. Diameter bunga kurang lebih 1 cm dan sedikit. Sosok
didominasi duri.
TAKSONOMI
Klasifikasi
menurut Lawrence (1959) adalah :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Ordo
: Archichlamydeae
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Euphorbia
Spesies
: Euphorbia griffithi, Euphorbia marginata, Euphorbia milii
MORFOLOGI
Akar
Akar
Euhorbia adalah akar tunggang. Akar
tersebut tumbuh langsung dari pangkal batang. Akar yang sehat berwarna putih
kecokelat-cokelatan, sedangkan yang sudah tua berwarna cokelat.
Batang
Batang
Euphorbia ada dua macam yaitu bulat
dan bersudut. Batang tumbuh tegak menjulang ke atas tapi beberapa spesies ada
yang melengkung. Tidak berkayu, tapi semakin mengeras dengan bertambahnya umur.
Batang ditumbuhi daun, bunga dan duri. Dilhat dari macam duri yaitu duri
tunggal, duri ganda dan duri berkelompok.
Daun
Bentuk
berbentuk bulat, bulat telur (ovatus), lonjong (oblongus) dan jorong
(elipticus). Masing –masing ini mempunyai ketebalan yang berbeda. Hampir semua
tanaman tidak bertangkai tapi duduk pada batang. Tepi daun tidak bergerigi.
Ujung daun runcing, tumpul dan terbelah. Susunan daun berselang-seling,
berhadapan dan duduk pada ruas batang tanaman.
Bunga
Bunga
Euphorbia membentuk
dompolan-dompolan, setiap dompolan terdiri dari 4 – 32 kuntum. Ada 4 bagian utama
bunga yaitu mahkota bunga semu, stamen (benang sari), pistil (putik) dan ovari
bakal buah. Mahkota bunga berwarna-warni yang kita kenal sebagai bunga adalah brachtea (seludang) bunga yang sudah
termodifikasi.
Bagian
tengah ada columna. Bagian ujung terdapat anther (kepala sari) yang merupakan
gumpalan serbuk sari. Setiap bunga terdiri 5-10 tangkai benang sari. Kepala
putik merupakan ringga atau lubang dangkal bearisi cairan kental (agak
lengket), tempat meletakkan pollen dan masuknya tabunng pollen ke dalam ovari
pada waktu penyerbukan.
Mahkota
bunga dibedakan menjadi empat yaitu mahkota bentuk bulat, mahkota bentuk hati,
mahkota berujung lancip dan mahkota terbelah. Posisi mahkota bunga yaitu posisi
saling tumpuk, posisi saling mengait dan posisi bersinggungan.
Buah
Buah
seperti kapsul dan tersusun membentuk dompolan terdiri 3-4 buah. Terletak
diujung tangkai bunga. Buah warna hijau dan jia tua warna cokelat. Buah yang
tua harus dipetik sebelum pecah sendiri di pagi hari karena jika siang biji
yang sudah kering akan terpelanting bila terkena sinar matahari.
Biji
Biji
Euphorbia ada dalam buah. Biji
berwarna cokelat tua ini berbentuk bulat, dengan diameter 0,3-0,5 cm. Biji
terbentuk setealh 3-6 hari sejak penyerbukan dan dapat disemaikan setelah
dipetik.
MEMILIH
MEDIA TUMBUH
Persyaratan media tumbuh yang baik adalah
:
1.
Mampu mengikat dan menyimpan air dan
hara dengan baik
2.
Tidak menjadi sumber penyakit
3.
Tidak menjadi sumber penyakit
4.
Tahan lama
5.
Mudah diperoleh
Beberapa
jenis media tumbuh yang digunakan untuk Euphorbia
umumnya campuran dari bahan – bahan yang porous, bahan organik dan tanah.
Beberapa bahan campuran ini antara lain :
Arang sekam
Diperoleh
dari pembakaran sekam padi kering. Sifat media ini yaitu :
a.
Mudah mengikat air
b.
Tidak cepat lapuk
c.
Tidak cepat menggumpal
d.
Tidak mudah ditumbuhi fungi dan bakteri
e.
Dapat menyerap senyawa toksik atau racun
san melepaskannya kembali saat penyiraman
f.
Merupakan sumber kalium
Pasir
Media
ini paling baik bagi pertumbuhan dan peakaran batang tanaman. Mampu menopang tegaknya
tanaman. Bersifat mudah basah. Tidak mengandung unsur hara jadi fungsi utamanya
membuat campuran media lebih porous. Pilih pasir berukuran substrat ± 3 mm,
misalnya pasir malang. Umumnya, bobot pasir 100 gram dan menyimpan air 18-19
gram.
Serbuk kelapa (coco
peat)
Berasal dari kulit kelapa. Beberapa keunggulan
serbuk kelapa ini yaitu :
a. Bersifat
ringan dan tidak menempel pada pot
b. Mudah
pemeliharaannya
c. Mudah
mengikat dan menyimpan air
d. Mengandung
unsur hara
e. Mudah
diperoleh dalam jumlah banyak
Pakis
Berasal dari tumbuhan paku-pakuan. Diambil bagian
batang pakis yang sudah kering berwarna hitam. Keunggulan :
a. Mudah
dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil
b. Mudah
mengikat dan menyimpan air
c. Memiliki
aerase dan draenase baik
d. Mempunyai
unsur hara yang dibutuhkan tanaman
Kelemahannya yaitu media ini sangat disukai semut
dan hewan-hewan kecil lainnya.
Pupuk kandang
Merupakan media tanam sumber unsur hara, baik mikro
atau makro. Pupuk kandang yang digunakan campuran harus benar-benar sudah
matang jika pupuk kandang belum matang, media akan menjadi panas karena proses
fermentasi masih berlangsung.
MEMPERBANYAK
EUPHORBIA
Euphorbia
sangat
mudah diperbanyak. Perbanyakan Euphorbia
dilakukan secara generatif dan vegetatif. Secara generatif dilakukan
menggunakan biji. Keunggulan dengan cara ini antara lain :
1.
Dapat diperoleh tanaman dengan jumlah
banyak
2.
Tidak merusak tanaman induk
3.
Sistem perakaran kuat
4.
Dieroleh tanaman yang seragam
Kelemahannya yaitusifat induk
berbeda dengan sifat keturunannya. Teknik Generatif ini menggunakan teknik persilangan dan
teknik pembibitan dengan biji.
Teknik Persilangan
Langakah –
langkah menyilangkan bunga sebagai berikut :
a.
Dari
indukan yang telah disiapkan, perhatikan bunga yang diserbuki. Ciri bunga yang
siap untuk dibuahi yaitu kepala putik tampak segar, bengak dan bila dipegang
terasa lengket. Siap dibuahi setelah 4 hari mekar.
b.
Ambil
benah sari dari bunga lain yang juga sudah dipilih dan memiliki keunggulan.
c.
Petik
bunga yang terpilih untuk menyerbuki.
d.
Tempelkan
benang sari ke kepala putik berulang-ulang supaya serbuk sari betul-betul
melekat pada kepala putik.
e.
Tutup
bunga yang telah diserbuki.
f.
Amati
keberhasilan penyerbukan.
Teknik
Pembibitan
dengan biji.
a.
Persiapan
media semai
1) Rendam
larutan fungisida Dithane M-45 konsentrasi 0,2 % selama 2 jam dengan tujuan
mencegah tumbuhnya cendawan.
2)
Masukan
media ke wadah detinmggi ¾ bagian
3)
Buat
lubang di tengah menggunakan telunjuk
4)
Media
siap ditanami
b.
Persiapan
benih
1)
Rendah
benih dalam air
2)
Buang
benih yang jelek, pilih yang bagus
3)
Rendam
benih dengan fungisida yang dicampur ZPT selama 10 menit
4)
Benih
siap ditanam
c.
Penanaman
1)
Masukkan
benih 3-5 biji dalam lubang tanam
2)
Tutup
lubang tipis saja
3)
Letakkan
tray di tempat teduh
4)
Rawat
persemaian dengan disiram dan diberi perangsang akar.
Secara vegetatif yaitu dengan setek dan sambung
pucuk.
Setek
a.
Tanaman
terpilih untuk disetek, banyak tunas dan sehat.
b.
Cabang
dipotong
c.
Jumlah
daun dikurangi
d.
Bekas
potongan diolesi ZPT
e.
Bekas
tumbuhnya daun diolesi dengan obat luka
f.
Media
tanam disiapkan
g.
Semua
media dicampur kecuali sterofoam
h.
Bagian
dasar pot dialasi sterofoam
i.
Media
tanam dimasukkan ke dalam pot
j.
Lubang
tanam dibuat cukup dengan tangan
k.
Stek
ditanam pada media
l.
Ditutup
dengan media tipis-tipis
m.
Setek
yang telah ditanam siap dipelihara
Sambung pucuk
a.
Batang
bawah dipilih
b.
Batang
atas disayat dengan bentuk huruf V terbalik
c.
Batang
bawah disayat dengan bentuk huruf V
d.
Kedua
batang dilekatkan
e.
Perlekatan
harus tepat dan benar
f.
Sambungan
diikat dengan tali rafia
MERAWAT
EUPHORBIA
a.
Memilih pot
Pot harus disesuaikan dengan sosok
tanaman. Pot bisa dari bahan plastik, keramik dan tanah liat. Ukuran pot yang
terlalu kecil tanamannya maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu.
Sedangkan jika terlalu besar membuat media cenderung mengumpul di bagian
pinggir karena perakaran belum menyebar.
b.
Menyiram
Air berfungsi untuk mempertahankan
turgor tanaman. Jika kelebihan air, maka akar akan membusuk. Jika air terlalu
sedikit, tanaman akan mengalami dehidrasi. Penyiraman euphorbia yang tepat
yaitu pagi hari pukul 06.00 – 07.00 dan sore hari 16.00 – 17.00. faktor yang
perlu diperhatikan yaitu :
1. Umur
tanaman
2. Media
3. Cuaca
c.
Memupuk
Pupuk diberikan dosis yang tepat.
Unsur hara makro adalah unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak, misalnya nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, sulfur dan magnesium. Unsur
hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi tidak
mutlak harus tersedia, misal : zat besi, mangan, boron.
Rontoknya daun pada musim hujan
merupakan gejala awal kekurangan kalium. Atasi dengan pemberian 0,5 g KNO 1x
semingu.
Pemberian pupuk P secara
terus-menerus memang akan melebatkan bunga, namun ternyata akan memperpanjang
batang dan duri serta menghambat pertumbuhan tunas samping dan tunas dasar.
d.
Memangkas tanaman
1. Tanaman
yang sudah terlalu rimbun sebaiknya dipangkas sebagian tunasnya
2. Memilih
tunas yang akan dipangkas. Pertimbangkan agar hasil akhirnya cantik.
3. Tunas
dipangkas dengan pisau tajam dan steril.
4. Bekas
pangkasan diolesi obat luka.
MENGATASI
HAMA DAN PENYAKIT
Macam-macam Hama dan Penyakit
Tanaman hias
juga mudah terserang penyakit. Penyakit pada tanaman hias bisa diakibatkan oleh
penyakit yang terbawa udara atau melalui penyiraman yang berlebihan sehingga
dapat menstimulir pertumbuhan cendawan, jamur, serta bakteri. Daun dan batang
tanaman hias yang terluka juga dapat membangkitkan penyakit pada tanaman.
Selain itu, beberapa penyakit ditimbulkan atau ditularkan oleh adanya serangan
beberapa jenis hama. Tanaman dengan kondisi yang kurang baik pada umumnya akan
mudah terserang penyakit. (Susilo, 2007).
Walaupun jarang terserang hama dan
penyakit, pernah ditemukan empat musuh euphorbia yang cukup mengganggu.
Musuh-musuh pengganggu euphorbia adalah sebagai berikut :
Kutu putih / White flies
(homoptera aleyrodiae)
White flies disebabkan oleh kutu
putih (Homoptera aleyrodiae). Kutu ini biasa
muncul di musim kemarau. Gejala serangannya terlihat dari menghitamnya daun di
permukaan atas dan bawah serta banyak semut berkelompok di sekitar daun. Telur
dan larvanya ditempatkan di bawah daun. White flies sangat
berbahaya saat stadium larva. Kutu putih ini menusuk dan menghisap cairan di
dalam sel daun. Akibatnya daun akan terlihat keriput.
Thrips
(dichromotrips smithi)
dan Mealybug
Mealybug disebabkan oleh kutu
putih Homoptera. Kutu ini mempunyai
semacam tepung di tubuhnya yang dilapisi lilin sehingga terlihat sperti kapas.
Dibandingkan dengan White flies,
kutu ini tidak aktif. Gejala serangan ditandai dengan menghitamnya permukaan
bawah dan atas daun.
Thrip sering
menyerang pada musim kemarau. Gejala serangan bunga mengecil karena tidak
tumbuh sempurna. Pucuk daun keriput, dan tidak mekar. Muncul pula warna karat
di permukaan daun. Kutu ini dapat diatasi dengan Pegasus dan Confidor.
Bacterial soft rot
Penyebab
penyakit ini adalah bakteri Erwinia carotavora.
Serangan terlihat pada batang tanaman yang berwarna kehitam-hitaman dan terasa
lunak bila dipegang. Bila dibiarkan, lama-kelamaan batang membusuk, rebah dan
bila dicium akan berbau busuk. Penyakit ini muncul jika kondisi tanaman lembab
akibat hujan yang terus-menerus dan kurangnya cahaya. Penyebab lain adalah
akibat duri euphorbia yang bersinggungan dan menimbulkan luka. Cara
mengatasinya dengan memangkas bagian yang terserang dan menyemprot bagian
tanaman lain dengan bakterisida Starner sesuai dosis yang dianjurkan pada
label.
Ulat
Biasanya
ulat muncul saat peralihan musim. Gejala serangan terlihat dari daun bolong dan
munculnya kotoran hitam di daun. Bila dibiarkan batang euphorbia akan roboh dan
mati.
Cara
pengendalian hama dan penyakit Euphorbia dibedakan
menjadi empat :
a.
Mekanis
Pengendalian
secara mekanis dilakukan apabila serangan hama masih dalam jumlah terbatas.
Ulat-ulat dapat diambil dengan tangan dan dimatikan. Demikian juga, kutu putih
yang terdapat di bagian daun dapat didorong dengan kutu dan dimatikan. Semut
yang tidak terlalu banyak pun dapat diambil secara manual dengan tangan.
b.
Sanitasi
Menjaga
kebersihan lingkungan merupakan salah satu cara menangkal serangan hama dan
penyakit. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman merupakan tempat persembunyian
yang disukai hama dan pathogen penyebab penyakit. Dengan membersihkan kebun
secara rutin, hama tidak mempunyai kesempatan untuk bersembunyi.
c.
Kultur teknis
Pemeliharaan
tanaman secara baik dapat meningkatkan kesehatan tanaman. Penyiraman,
pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penggantian media tumbuh dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman. Secara tidak langsung, kultur teknis yang
baik dapat memantau keberadaan hama dan penyakit secara dini.
d.
Kimiawi
Apabila serangan hama dan penyakit telah
berada di ambang batas atau mencapai 10%, pengendalian secara kimiawi merupakan
pilihan. Akan tetapi, pemakaian bahan kimia secara berlebih akan membawa dampak
negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, penggunaannya harus terkontrol.
KHASIAT
EUPHORBIA
E.milii
selain digunakan sebagai tanaman hias, juga berkhasiat sebagai obat. Obat yang
dibuat dari E.milii diantaranya yaitu:
1.
Pendarahan
rahim
Bunga
sebanyak 10-15 kuntum direbus dengan 50 gram daging sapi tanpa lemak. Kudapan
itu bisa dimakan sebagai sup.
2.
Hepatitis
Pucuk
batang yang masih segar (9-15 g), diiris tipis dan direbus dengan 3 gelas air
sampai tersisa 1 gelas. Air rebusan tersebut bisa diminum dengan madu.
3.
Luka
bakar
Daun dan
batang direbus dengan air sampai mendidih, setelah dingin digunakan sebagai
pengompres.
4.
Bisul
Batang
diiris tipis dan dibakar dan ditempelkan pada bisul.
MACAM BUNGA
Angel Face yaitu Euphorbia berwarna putih di tengah dengan gradasi merah muda
pada ujung kelopaknya. Dalam1 dompol terdapat sekitar 8 kuntum.
Rose Of Nothern City yaitu hampir mirip
dengan Chiang Mai tapi berwarna merah muda dengan bercak merah tua. Dalam 1
dompol terdapat sekitar 8 kuntum.
Undom Sub yaitu putih yang satu ini berbunga relatif besar dengan jumlah
kuntum yang banyak membuatnya sangat menarik untuk dimiliki.
Red Pearl yaitu berwarna merah cerah dengan bunga kecilnya yang unik serta
berjumlah banyak, membuat batangnya nyaris tertutup oleh bunga.
Awesome Blossom yaitu dengan warna pink nya yang lembut, jenis ini tergolong rajin
berbunga.
Chain Of Love yaitu berwarna merah dengan tampilan mengkilap. Terdapat lebih dari
6 kuntum disetiap dompolnya.
Give You Luck yaitu berwarna
kuning kehijauan dengan ukuran bunga yang besar. Dalam 1 dompol terdapat
sekitar 8 kuntum.
MENCIPTAKAN CABANG TAK BERDURI
Pada umumnya, bvatang euphorbia berduri. Menghilangkan
duri-duri tersebut secara total sangat sulit. Akan tetapi, teknik sambung pucuk
menggunakan batang bawah Euphorbia
neriifolia bisa meminimalkan duri-duri tersebut. Cara penyambungannya sama
seperti teknik sambung pucuk yang sudah dijelaskan pada bab terdahulu, hanya
saja menggunakan batang bawah, sedangkan batang atas disesuaikan dengan selera
masing-masing.
SIFAT GENETIK
Indukan yang bagus secara genetika dapat dilihat dari sifat
unggul yang dominan. Uji dominansi sifat hanya dapat diketahui jika indukan
tersebut sudah sering disilangkan dan diketahui hasilnya. Dalam ilmu genetika,
sifat dominan ditulis dengan huruf besar (misal : Y, X), sedangkan sifat
resesif ditulis dengan huruf kecil (misal : y, x).
Untuk menjaga kemurnian silangan, artinya putik betul-betul
hanya diserbuki oleh benang sari yang dikehendaki, setelah penyerbukan
dilakukan, bunga segera ditutup plastik agar diserbuki oleh benang sari lain.